Kamis, 07 Juni 2012

Gejala Karsa (Kehendak,Konasi,Hasrat)


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Kemampuan untuk berfikir merupakan suatu anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah Swt. Yang menjadi pembeda dengan makhluk yang lainnya. Sehingga dengan adanya pikiran dan akal inilah manusia mampu menentukan kehendak dan kemauannya itu, baik pada kehendak yang positif ataupun sebalikanya dengan melakukan tindakan yang negatif atas apa yang dikehendakinya.
Secara umum, Setiap makhluk yang hidup pasti bergerak dan melakukan sebuah aktifitas untuk mencapai suatu yang diinginkan. Semua gerakan,perbuatan,ataupun tingkah laku itu merupakan akibat dari tenaga-tenaga yang ada dalam diri makhluk hidup tersebut.Tenaga dari dalam makhuk hidup itu merupakan sebuah usaha yang muncul dari dalam jiwannya, sebagai bentuk dorongan yang akan ditampilkan keluar,dalam bentuk macam-macam tingkah laku atau gerakan-gerakan psikomotoris.

B.  Rumusan Masalah

Apa saja dan bagaimana tenaga-tenaga atau dorongan-dorongan yang terdapat dalam gejala Karsa (Kehendak,hasrat),yang berpusat pada kejasmanian dan kerohanian.

C.  Tujuan

ü  Tujuan umum
Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang gejala karsa (kehendak,hasrat) yang ada dan timbul pada kondisi psikis makhluk hidup.
ü  Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang kekuatan sebuah kehendak atau hasrat,dan bagian-bagian yang terdapat dalam kehendak atau hasrat makhluk hidup.




BAB II
PEMBAHASAN
Gejala Karsa (Kehendak,Konasi,Hasrat)

Kehendak atau hasrat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Kehendak itu merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik, perbuatan,dan tingkah laku.Dalam realisasinya kehendak atau hasrat ini bertautan dengan pikiran dan perasaan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat gerak-gerik pada tumbuh-tumbuhan, hewan,dan manusia.Gerak-gerik tumbuh-tumbuhan dan hewan tidak mengalami perubahan, sedangkan manusia mengalami perubahan dan mempunyai bermacam-macam bentuk dan tingkatannya.Karena,masing-masing mempunyai dasar dan bentuk gerak menurut tingkat hidup makhluk hidup itu sendiri.
Karsa,kehendak,Konasi,Hasrat,Kemauan yaitu suatu tenaga, suatu kekuatan yang mendorong kita supaya bergerak dan berbuat sesuatu. Ciri-ciri hasrat:
Ø  Hasrat merupakan "motor" penggerak perbuatan dan kelakuan manusia.
Ø  Hasrat berhubungan erat dengan tujuan tertentu, baik positif atau negative. Positif berarti mencapai barang sesuatu yang dianggap berharga dan berguna baginya. Sedang negative berarti menghindri sesuatu yang tidak mempunyai harga/berguna baginya.
Ø  Hasrat selamanya tidak berpisah dari gejala mengenal (kognisi) dan perasaan (emosi). Dengan kata lain : hasrat tidak dapat di pisah-pisahkan dengan pekerjaan jiwa yang lain.
Ø  Hasrat diarahkan kepada penyelenggaraan suatu tujuan, maka didalam hasrat terdapat bibit-bibit penjelmaan kegiatan.
Berpangkal pada pusat-pusat kehendak atau hasrat, kita dapat mengklasifikasikan pangkal pendorong timbulnya gerak perbuatan dari bermacam-macam makhluk hidup,Gejala karsa atau yang disebut kehendak atau hasrat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.         Kehendak atau hasrat yang berpusat pada kejasmanian:
Tropisme,Refleks,Instink,Automatisme,Kebiasaan,Nafsu,Keinginan,Kecenderungan,Hawa nafsu.
2.         Kehendak atau hasrat yang berpusat pada kerohanian atau kejiwaan:
Kemauan.
A.  KEHENDAK ATAU HASRAT YANG BERPUSAT PADA KEJASMANIAN
Gejala hasrat ini berhubungan dengan gerak dan perbuatan yang berpusat pada kejasmanian.Diantara gejala hasrat ini ada yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan, binatang, maupun manusia.
Ø  Tropisme.
Yaitu: Gejala desakan yang menyebabkan timbulnya gerakan-gerakan ke satu arah tertentu.Gejala tropisme terdapat pada tingkat vegetativa (tumbuh-tumbuhan) dan animal (binatang).Misalnya:bunga menghadap arah sinar matahari; laron terbang menyongsong sinar dan sebagainya.Tropisme terjadi kalau mendapat perangsang dari luar semata-mata.Jadi tidak ada pendorongdari dalam untuk tujuan tertentu.Dengan adanya jenis perangsang yang berbeda,maka tropisme dapat dibedakan menurut jenis perangsangnya,antara lain:

·      Foto-tropisme (fotos=cahaya).
Yaitu:Tropisme yang timbul karena adanya perangsang cahaya menurut arah geraknya,foto-tropisme dapat dibedakan atas:
ü Foto-tropisme positif.
Ialah:Gerak mengarah cahaya,misalnya:
Tumbuh-tumbuhan mengarah pada matahari,laron menyonsong sinar atau cahaya,dan sebagainya.
ü Foto-tropisme negatif.
Ialah:Bergerak menghindari perangsang cahaya,misalnya:
Jenis ikan laut tertentu yang selalu menjauhi sinar.
·      Helio-tropisme (helios=matahari).
Yaitu:Tropisme yang timbul karena adanya perangsang matahari.Menurut arah geraknya,helio-tropisme dapat dibedakan atas:
ü Helio-tropisme positif.
Ialah:Bergerak mengarah matahari,misalnya:bunga matahari
ü Helio-tropisme negatif.
Ialah:Bergerak menghindari matahari,misalnya:kelelawar.
Ø  Refleks.
Yaitu: Gerak-reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang-perangsang, dan berlangsung diluar kemauan. Refleks ini berhubungan gejala karsa yang rendah tingkatannya,maka refleks hanya boleh di katakan gerak refleks,bukan perbuatan refleks.
Proses terjadinya refleks: perangsang panca indera→sel-sel syaraf sensoris→urat syaraf motoris→reaksi. Jadi reaksi-reaksi yang ditimbulkan tidak bersumber pada pusat susunan syaraf (otak) tanpa suatu pertimbangan.
Faedah gerak refleks:
·      Melindungi tubuh terhadap pengaruh yang buruk dari luar. Misalnya:kedipan pelupuk mata kalau silau,waktu menyentuh benda yang panas tangan direnggutkan kembali.
·      Menyempurnakan penyesuaian alat-alat kepada situasi-situsi yang tertentu.Misalnya:refleks air liur yang menertibkan airliur dari mulut.
Aliran behaviorisme radikal menjabarkan segenap tingkah laku manusia itu dari refleks-refleks.Karena itu,manusia disebut sebagai “kompleks dari macam-macam refleks” atau sebagai mesin reaksi,mesin refleks.Faktor bakat dan sifat-sifat keturunan diabaikan saja, sebab anak manusia dianggap sama sewaktu ia dilahirkan. Dan pendidikan dianggap maha kuasa,yaitu kuasa “mendidik/mempengaruhi” refleks-refleks.Dia dibuat menjadi makhluk kebiasaan.
Pendidik dapat mempengaruhi refleks-refleks semau sendiri dan sedemikian rupa, sehingga orang menjadi mesin reaksi.Dengan kata lain,refleks-refleks itu bisa dipengaruhi dan diajar. Refleks ada yang tidak bersyarat (otomatis,dengan sendirinya), misalnya:kedipan pelupuk mata,batuk dan lain-lain.Dan ada yang bersyarat (terkondisionir), misalnya:refleks membela diri dan melarikan diri dari bahaya.
Ø  Instinks.
Yaitu: Kesanggupan melakukan hal-hal yang kompleks tanpa latihan sebelumnya,terarah pada tujuan yang berarti bagi si subyek,tidak disadari dan berlangsung secara mekanis.Atau bisa dikatakan sebagai cara-cara tingkah laku yang dibawa sejak lahir,yang tertuju kepada pemuasan dorongan-dorongan nafsu dan dorongan-dorongan lain.Instink ini terdapat pada hewan dan juga pada manusia, namun fungsi peranannya tidak sama.
Instink atau naluri itu merupakan kemampuan yang ada sejak lahir. Dibimbing oleh instinknya,binatang bertingkah laku cepat sekali dalam pemenuhan segala kebutuhannya; umpama mencari air dan makanan, mengenali musuh, kawin, dan lain-lain.Sama dengan refleks-refleks dengan instink manusia juga bisa melakukan penyesuaian diri/adaptasi terhadap keadan baru.Instink itu ada pada tingkat animal.Juga pada tingkat human ada tingkah laku instinktif,namun sudah tidak murni instinktif lain,karena sudah dibimbing oleh norma-norma,dan si subyek menyadari norma-norma tadi.Misalnya kegiatan mencari kawan, makan,membangun rumah,memelihara dan mendidik anak keturunan,dll.
Bersama-sama dengan dorongan-dorongan,instink menjadi faktor penggerak bagi segala tingkah laku atau aktifitas pada hewan dan juga manusia;dan menjadi tenaga dinamis yang tertanam sangat dalam pada kepribadian.
Perbedaan instink pada hewan dan manusia:
·      Dengan instink,hewan dapat bergerak dimana perlu dan dimana ada kesempatan, bagi hewan semata-mata hidupnya dikuasai oleh dorongan nafsu,namun cara-cara yang digunakan untuk mencapai kebutuhannya tidak pernah meningkat,atau dengan kata lain instink hewan tidak dapat meningkatkan dan mempertinggi kecakapannya.
·      Dengan instink,manusia dapat bergerak dimana perlu dan dimana ada kesempatan ,namun manusia mempunyai kesadaran,daya pikir,perasaan,dan bermacam-macam pertimbangan seperti: baik-buruk,hina-mulia,benar-salah-luhur-rendah. Lebih tinggi lagi manusia mempunyai kepribadian dan kebudayaan serta cita-cita.
Ø  Automatisme.
Yaitu: Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak yang berlangsung dengan sendirinya,tidak disadari dan ada diluar kehidupan kehendak.
·      Automatisme asli.
Yaitu:Gerak otomatis yang tidak digerakkan oleh gejala hasrat,misalnya:gerak jantung,paru-paru,usus-usus,lambung,hati,dll.
·      Automatisme latihan.
Yaitu:Gerak yang berjalan secara otomatis karena seringnya gerak-gerak itu diulang,misalnya:berjalan,bersepeda,main piano,memetik guitar,menggosok biola,menulis,mengetik,bercakap-cakap,dll.
Ø  Kebiasaan.
Yaitu: Bentuk tingkah laku yang tetap dari usaha menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang mengandung unsur afektif perasaan.Atau bisa di katakan suatu tingkah laku yang sudah distabilkan.dengan mana kebutuhan-kebutuhan tertentu mendapatkan kepuasan karennya.Lingkungan dengan sikap yang menyetujui ataupun menolak,juga disiplin dan pendidikan,sangat mempengaruhi pembentukan kebiasaan.Sehubungan dengan itu,pada kebiasaan-kebiasaannya kita mengenali seseorang;karena pada kebiasaan inilah tercermin bagian terbesar dari kepribadiannya.
Banyak perbuatan manusia berupa kebiasaan-kebiasaan,yaitu bentuk yang menetap dari kanalisasi dinamik pribadinya.Sebagian besar dari kebiasaan-kebiasaan itu hanya setengah disadari,atau bahkan tidak disadari lagi.Namun yang jelas,pada awal pembentukannya kebiasaan ini masih disadari,berlangsung pula pertimbangan akal didalamnya,yang menjadi semakin berkurang;dan kesadaran menjadi semakin lama semakin menipis.Lalu kebiasaan menjadi otomatis dan tidak disadari lagi,misalnya:berjalan,naik sepeda,dll.Namun sewaktu-waktu pertimbangan akal ini bisa ditimbulkan kembali;khususnya apabila diperlukan untuk pengubahan atau penggantian kebiasaan yang buruk dengan kebiasaan yang baik.
Kebisaan juga merupakan reaksi bersyarat yang komplek dan bervariasi,serta menjadi kanalisasi dari tingkah laku.Kebiasaan menjadi produk dari dorongan-dorongan;memberikan stabilitas dan kapasitas pada tingkah laku.Kebiasaan diperoleh dari jalan latihan,peniruan dan ulangan-ulangan secara terus menerus. Semula,semua latihan,peniruan dan ulangan itu berlangsung secara disadari; lambat laun menjadi kurang disadari, untuk selanjutnya menjadi otomatis, mekanistis tidak disadari. Kebiasaan bisa bersifat positif baik,misalnya:bangun pagi hari,rajin bekerja,tekun,cermat,teliti,hemat,berhati-hati,dll.Namun juga bersifat negatif buruk, misalnya:malas,penjudi,selalu bercuriga,merokok,berlambat-lambat,dll.
Pada umumnya pembentukan kebiasaan itu dibantu oleh refleks-refleks. Maka,refleks bersyarat itu menjadi alas dasar bagi pembentukan kebiasaan.Pada akhirnya,kebiasaan itu berlangsung otomatis dan mekanitis,terlepas dari pikiran dan kesadaran.Namun sewaktu-waktu pikiran dan kesadaran bisa difungsikan lagi untuk memberikan pengarahan baru bagi pembentukan kebiasaan baru.
Ø  Nafsu.
Yaitu: Dorongan yang terdapat pada tiap-tiap manusia dan memberi kekuatan bertindak untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang tertentu.Atau bisa dikatakan sebagai perasaan atau kecenderung untuk memuaskan sebuah keinginan.
Misalnya nafsu makan.Badan kita tak mungkin tumbuh dan bertahan,jika tidak makan;ingin makan dan suka makan ini merupakan syarat mutlak untuk hidup.Jadi nafsu makan itu tidak buruk sebagaimana halnya pula dengan nafsu minum,tidur atau istirahat. Walaupun nafsu itu pada prinsipnya tidak jelek,akan tetapi mungkin menimbulkan kesulitan. Jika keinginan yang saya sebut nafsu itu dipenuhi menimbulkan kepuasan dengan rasa enak dan senang.Adakalanya manusia lalu hanya menghiraukan keenakan dan kesenangannya itu dan lupa akan batasnya,sehingga tidak jarang mengakibatkan kerugian terhadap kemanusiaannya sendiri. Dan disitu terjadi perbuatan buruk.
Nafsu ada pertaliannya dengan instink,tetapi tampak keluarnya tidak sama.Nafsu tampak keluar dalam berbagai bentuk dan cara.Adapun macam-macam nafsu adalah:
·      Nafsu individual (perseorangan).
Misalnya: nafsu makan,nafsu bermain,nafsu bertindak,nafsu merusak,nafsu berkelahi,nafsu berkuasa,dsb
·      Nafsu sosial (kemasyarakatan).
Misalnya: nafsu meniru,nafsu kawin,nafsu berkumpul dengan orang lain,nafsu berserikat,nafsu melindungi,nafsu mempertahankan diri,nafsu mencari ilmu,nafsu bersujud pada tuhan.
Ø  Keinginan.
Yaitu: Dorongan nafsu yang tertuju kepada suatu hal yang kongkrit,atau nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu.
Misalnya: nafsu makan menimbulkan keinginan untuk makan sesuatu;nafsu kegiatan menimbulkan keinginan untuk mengerjakan sesuatu,dan sebagainya.Lawan dari keinginan adalah keseganan.
Ø  Kecenderungan.
Yaitu: Keinginan-keinginan yang sering muncul dan timbul kembali. Kecenderungan sama dengan kecondongan. Kecenderungan dapat menimbulkan dasar kegemaran terhadap sesuatu.
Paulhan,seorang psikologi perancis,membagi kecenderungan itu sebagai berikut:
·      Kecenderungan Vital.
Lahap,rakus,gemar minuman keras,dll
·      Kecenderungan Egoistis.
Loba,kikir,egoistik,tamak,narsistis (merasa paling “super”),individualistis,dll
·      Kecenderungan Sosial.
Kecenderungan berkumpul dengan orang lain (persahabatan),kerukunan ,bergotong royong,hajat untuk berbuat baik,dll
·      Kecenderungan Abstrak.
Kecenderungan abstrak ada dua,yaitu:
ü Kecenderungan Abstrak Positive: Misalnya:gemar mengabdi pada tuhan, patuh,adil,jujur,amanah, bertanggung jawab dll
ü Kecenderungan Abstrak Negative:
Misalnya:bohong,munafik,menipu,mengecoh,dll.
Ø  Hawa Nafsu.
Yaitu: Hasrat yang kuat yang menguasai segala-galanya,atau bisa di sebut kecenderungan atau keinginan yang sangat kuat dan mendesak yang sedikit banyak mempengaruhi jiwa seseorang.Dengan timbulnya hawa nafsu seakan-akan keinginan-keinginan yang lain dikesampingkan sehingga tinggal satu keinginan saja yag berkuasa dan bergeser dalam kesadaran.Disamping itu hawa nafsu dicirikan dengan:
·      Perasaan sangat terpengaruh dan daya berfikir dapat dilumpuhkan.
·      Biasanya hawa nafsu disertai timbulnya kekuatan-kekuatan yang hebat.
Akibat timbulnya hawa nafsu tersebut hidup jasmani dan rohaninya kacau dan terganggu.Hawa nafsu yang banyak muncul antara lain:judi,birahi, nonton, minuman keras,dsb.
Macam-macam pengekang hawa nafsu:
·      Mengekang nafsu dan amarah; hal ini berarti jika kita mudah terbawa amarah dan selalu marah terhadap sesuatu hal yang kecil dan sepele dikatakan sebagai hal yang buruk.
·      Mengekang nafsu dari susah dan marah, karena hal yang demikian ini membawa keseluruhan didalam kemurnian hidup.
B.  KEHENDAK ATAU HASRAT YANG BERPUSAT PADA KEROHANIAN ATAU KEJIWAAN
Di muka telah diterangkan tentang hasrat yang berpusat pada kejasmanian,yakni berbagai dorongan yang menimbulkan gerak perbuatan,baik yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan,hewan,dan manusia.Dalam pasal ini akan dibicarakan gejala kehendak atau hasrat yang lain,yakni kehendak atau hasrat yang berpusat pada kerohanian atau kejiwaan dan hanya terdapat pada manusia saja,ialah gejala kemauan.
Kemauan adalah dorongan dari dalam yang sadar,berdasarkan pertimbangan akal, perasaan,budi serta seluruh pribadi seseorang yang menimbulkan kegiatan terarah pada tercapainya tujuan tertentu yang berhubungan dengan kebutuhan hidup pribadinya.
Jadi pada kemauan itu ada kebijaksanaan akal dan wawasan,dan juga ada kontrol persetujuan dari pusat kepribadian.Oleh kemauan,timbullah dinamika dan aktifitas manusia yang diarahkan pada pencapaian tujuan akhir/final.
Kemauan merupakan dorongan keinginan pada setiap manusia untuk membentuk dan merealisasikan diri. dalam pengertian:mengembangkan segenap bakat dan kemampuannya,serta meningkatkan taraf kehidupan.Jelasnya,dengan kemauan kuat diri sendiri itu dijadikan “proyek” untuk dibangun dan diselesaikan,sesuai dengan gambaran tertentu.
Ø  Perbedaan antara Kehendak,Keinginan,dan Kemauan:
·      Kehendak: merupakan dorongan hati untuk melakukan sesuatu, tanpa dipengaruhi oleh nilai-nilai baik atau buruk. Dorongan ini bersifat murni dari dalam diri, tanpa melibatkan atau terpengaruh orang.
·      Keinginan: dari kata dasar ‘ingin’, menunjukkan adanya suatu kebutuhan terhadap sesuatu. Bahkan bukan hanya kebutuhan, melainkan juga adanya dorongan untuk memuaskan (hasrat) diri.
·      Kemauan: dorongan untuk melakukan sesuatu karena terstimulasi (ada pengaruh) dari luar diri. Kata ini mengindikasikan ada yang akan dilakukan sebagai reaksi atas tawaran tertentu dari luar.
Berdasarkan penegasan tersebut di atas,maka selanjutnya akan kita kenal ciri-ciri kemauan:
Ø  Ciri-ciri gejala kemauan sebagai berikut:
·      Gejala kemauan merupakan dorongan dari dalam yang khusus dimiliki oleh manusia.
·      Gejala kemauan berhubungan erat dengan satu tujuan.
·      Gejala kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan yang didasarkan atas berbagai pertimbangan.
·      Di dalam gejala kemauan terdapat sifat aktif/giat.
·      Pada perbuatan kemauan bukanlah tindakan yang bersifat kebetulan, tetapi merupakan tindakan yang disengaja dan terarah pada tercapainya suatu tujuan.

Kemauan yang bersumber pada dorongan-dorongan  yang menimbulkan aktifitas-aktifitas mengarah pada tercapainya tujuan,mempunyai proses yang bertingkat-tingkat.
Ø  Berikut ini dipaparkan proses kemauan:
·      Adanya Motif-Motif
Motif adalah sebab atau alasan.Kalau orang akan melakukan sesuatu,sebelum berbuat terlebih dahulu,selalu tertanam alasan dalam hatinya. Apa alasannya berbuat demikian? Mengapa berbuat demikian,dan sebagainya.Tanpa alasan tertentu orang tidak akan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh, dan kalaupun jadi berbuat, kemungkinan besar perbuatannya tidak akan menentu arah.
·      Saat Mempertimbangkan Motif-Motif
Hidup manusia memiliki banyak motif. Tiap-tiap motif mempunyai tujuan. Karana banyaknya motif,kemudian timbullah saat mempertimbangkan motif-motif itu, motif manakah yang diambil dan mana yang ditinggal.
·      Saat Memilih
Memilih bukan suatu pekerjaan yang mudah,karena memilih berarti menentukan salah satu di antara banyak hal yang mempunyai arti bagi pemilih. Pekerjaan memilih dilakukan setelah pertimbangan-pertimbangan motif dilakukan sebaik-baiknya, dengan mengingat kemungkinan terkesannya suatu tujuan, baik buruknya, untung-ruginya, positif dan negatifnya, berguna dan tidaknya.
·      Memutuskan
Memutuskan merupakan langkah terakhir setelah pertimbangan motif. Keputusan akan diikuti tindakan-tindakan nyata yang bertanggung jawab. Inilah yang memberikan kesukaran kepada pemilih pada saat memilih dan memutuskan. Setelah segala pertimbangan dilakukan, keputusan kemauan diambil berdasarkan pertimbangan yang terkuat. Di dalam keputusan seolah-olah terdapat suatu pengakuan,alasan manakah yang terkuat.
·      Melaksanakan Keputusan Kemauan
Keputusan memilih sebenarnya terletak pada perbuatan kemauan, artinya keputusan kemauan itu tentu diiringi dengan tindakan kemauan. Kalau keputusan kemauan itu tidak diiringi dengan perbuatan kemauan,akan sia-sialah proses sebelumnya.Kalau keputusan kemauan sudah dilaksanakan dalam perbuatan kemauan, maka berakhirlah proses kemauan.
Ø  Hal-hal yang Mempengaruhi Kemauan:
·      Keadaan Fisik
Pengaruh yang berhubungan dengan kondisi-kondisi jasmani,sanggup tidaknya, mampu tidaknya,kuat tidaknya,melaksanakan keputusan kemauan.Orang dewasa yang sadar akan dirinya biasanya dapat mengukur kemampuannya.
·      Keadaan Materi
Yang dimaksudkan ialah bahan-bahan,syarat-syarat,alat-alat yang dipergunakan untuk melaksanakan keputusan kemauan.Hal ini bukan merupakan syarat utama dalam melaksanakan,tetapi juga tidak dapat diabaikan peranannya.
·      Keadaan Psikis
Yang dimaksudkan ialah kondisi jiwa dan mental,termasuk intelek dan kesanggupan-kesanggupan yang lain,mampu atau tidaknya menentukan dan melaksanakan keputusan kemauan.
·      Keadaan Milieu (Lingkungan)
Yang dimaksudkan ialah apakah keputusan kemauan dapat dilaksankan dalam lingkungan tertentu,sesuai dengan lingkungannya,apakah lingkungan tertentu,sesuai dengan lingungannya,apakah lingkungannya dapat membantu atau sebaliknya mala merintangi.
·      Kata Hati
Ini benar-benar peranan yang penting.Keputusan kata hati dapat megalahkan pertimbangan-pertimbangan yang lain.Sebagai imbanganpelaksanaan,keputusan itu ditempuh dengan sepenuh hati dan dengan seluruh pribadinya.
Manusia; padanya ada unsur kebebasan. Semua kecenderungan nafsunya pada hakikatnya tidak terbatas dan tanpa kekangan.Tidak ada batas naluriah dalam nafsu erotik/seks,nafsu berkuasa dn nafsu memiliki.Karena itu manusia harus membatasi diri,harus mengatur dan menguasi diri sendiri supaya tidak tenggelam dalam keliaran nafsu.Dengan demikian akan tercipta dunia manusia yang teratur,dalam mana dia dapat membatasi diri sendiri dan meregulasi diri,yaitu:secara individual dengan kemauannya ,dan secara kolektif dengan norama-norma sosial,konvensi hukum.Sebab semua nafsu manusia itu merupakan inti kecenderungan manusiawi yang tidak terbatas sifatnya dan tanpa kekangan;sehingga perlu diatur dan dikehendaki oleh kemauan.
Kemauan menjadi unifikator atau pemersatu dari semua tingkah laku manusia dan mengkordinasikan segenap fungsi kejiwaan manjadi bentuk kerja sama yang supel harmonis. Maka kemauan yang sehat akan menjadikan manusia satu kesatuan yang betul-betul menyadari tujuan hidupnya dalam setiap langka dan tingkah lakunya.Kemauan ini pada batas-batas tertentu bisa dilatih dan dididik,misalnya dengan jalan: konsentrasi,berpuasa, yoga,bertapa,olahraga,silat dan lain-lain.Oleh karena itu ada pendidikan kemauan.








BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Dalam diri makhluk hidup bekerja tenaga-tenaga yang sedikit banyaknya tertuju kepada suatu tujuan.Tenaga-tenaga itu sangat bersifat menentukan terhadap tingkah laku dan perbuatannya.Tingkah laku ini pada umumnya merupakan suatu pengarahan diri ke arah segala sesuatu yang jahat dan merugikan.Dalam setiap usaha dan gerak psikomotoris terdapat:pelahiran,pemakluman,pembukaan,pendesakan atau pelandaan keluar menuju ke suatu arah yang di inginkan. Diantaranya adalah:
a)   Tenaga-tenaga yang berpusat pada kejasmanian.Diantara tenaga-tenaga ini ada yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan,hewan,maupun manusia:
Ø Tropisme:Gejala desakan yang menyebabkan timbulnya gerakan-gerakan ke satu arah tertentu.
Ø Refleks:Reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang-perangsang,dan berlangsung diluar kemauan.
Ø Instink:Cara-cara tingkah laku yang dibawa sejak lahir,yang tertuju kepada pemuasan dorongan-dorongan nafsu dan dorongan-dorongan lain.
Ø Automatisme:Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak yang berlangsung dengan sendirinya,tidak disadari dan ada diluar kehidupan kehendak.
Ø Kebiasaan:Bentuk tingkah laku yang tetap dari usaha menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang mengandung unsur afektif perasaan.
Ø Nafsu:Perasaan atau kecenderung untuk memuaskan sebuah keinginan.
Ø Keinginan:Dorongan nafsu yang tertuju kepada suatu hal yang kongkrit,atau nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu.
Ø Kecenderungan:Keinginan-keinginan yang sering muncul dan timbul kembali. Kecenderungan sama dengan kecondongan.
Ø Hawa nafsu:Hasrat yang kuat yang menguasai segala-galanya.
b)   Tenaga-tenaga yang berpusat pada kerohanian.Tenaga-tenaga ini tidak ada yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan melainkan hanya terdapat pada manusia:
Ø Kemauan:Dorongan untuk melakukan sesuatu karena terstimulasi (ada pengaruh) dari luar diri.


B. Referensi

v  Drs.Abu Ahmadi, Drs.M.Umar.M.A, Psikologi Umum (edisi revisi),Penerbit: Pt.Bina Ilmu.
v  Dr.Kartini Kartono, Psikologi Umum, Penerbit: Cv.Mandar Maju.
v  Prof.A.Ghazali M.A, Seri Paedagogik No:1 Ilmu Jiwa (cetakan ke-12),Penerbit: Ganaco NV.
v  Prof.I.R.Poedjawijatna,Etika Filsafat Tingkah Laku (cetakan ke-4),Penerbit: Pt.Bina Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar