BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk Tuhan
yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi
kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik
dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola
lingkungan dengan baik.
Kemampuan untuk berfikir merupakan suatu anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah Swt. Yang
menjadi pembeda dengan makhluk yang lainnya. Sehingga dengan adanya pikiran dan
akal inilah manusia mampu menentukan kehendak dan kemauannya itu, baik pada
kehendak yang positif ataupun sebalikanya dengan melakukan tindakan yang negatif atas apa yang dikehendakinya.
Secara umum, Setiap
makhluk yang hidup pasti bergerak dan melakukan sebuah aktifitas untuk mencapai
suatu yang diinginkan. Semua gerakan,perbuatan,ataupun tingkah laku itu
merupakan akibat dari tenaga-tenaga yang ada dalam diri makhluk hidup
tersebut.Tenaga dari dalam makhuk hidup itu merupakan sebuah usaha yang muncul
dari dalam jiwannya, sebagai bentuk dorongan yang akan ditampilkan keluar,dalam
bentuk macam-macam tingkah laku atau gerakan-gerakan psikomotoris.
B. Rumusan Masalah
Apa saja dan bagaimana tenaga-tenaga atau dorongan-dorongan yang
terdapat dalam gejala Karsa (Kehendak,hasrat),yang berpusat pada kejasmanian
dan kerohanian.
C. Tujuan
ü
Tujuan umum
Agar mahasiswa dapat mengetahui
tentang gejala karsa (kehendak,hasrat) yang ada dan timbul pada kondisi psikis makhluk hidup.
ü
Tujuan Khusus
Agar
mahasiswa mengetahui dan memahami
tentang kekuatan sebuah kehendak atau hasrat,dan bagian-bagian yang terdapat dalam kehendak atau hasrat
makhluk hidup.
BAB
II
PEMBAHASAN
Gejala
Karsa (Kehendak,Konasi,Hasrat)
Kehendak atau hasrat adalah suatu fungsi jiwa untuk
dapat mencapai sesuatu. Kehendak itu merupakan kekuatan dari dalam dan tampak
dari luar sebagai gerak-gerik, perbuatan,dan tingkah laku.Dalam realisasinya
kehendak atau hasrat ini bertautan dengan pikiran dan perasaan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat gerak-gerik pada
tumbuh-tumbuhan, hewan,dan manusia.Gerak-gerik tumbuh-tumbuhan dan hewan tidak
mengalami perubahan, sedangkan manusia mengalami perubahan dan mempunyai
bermacam-macam bentuk dan tingkatannya.Karena,masing-masing mempunyai dasar dan
bentuk gerak menurut tingkat hidup makhluk hidup itu sendiri.
Karsa,kehendak,Konasi,Hasrat,Kemauan yaitu
suatu tenaga, suatu kekuatan yang mendorong kita supaya bergerak dan berbuat
sesuatu. Ciri-ciri hasrat:
Ø Hasrat merupakan "motor" penggerak perbuatan dan kelakuan
manusia.
Ø Hasrat berhubungan erat dengan tujuan tertentu, baik positif atau negative.
Positif berarti mencapai barang sesuatu yang dianggap berharga dan berguna
baginya. Sedang negative berarti menghindri sesuatu yang tidak mempunyai
harga/berguna baginya.
Ø Hasrat selamanya tidak berpisah dari gejala mengenal (kognisi) dan perasaan
(emosi). Dengan kata lain : hasrat tidak dapat di pisah-pisahkan dengan
pekerjaan jiwa yang lain.
Ø Hasrat diarahkan kepada penyelenggaraan suatu tujuan, maka didalam hasrat
terdapat bibit-bibit penjelmaan kegiatan.
Berpangkal pada pusat-pusat kehendak atau hasrat, kita dapat
mengklasifikasikan pangkal pendorong timbulnya gerak perbuatan dari
bermacam-macam makhluk hidup,Gejala karsa atau yang disebut kehendak atau
hasrat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.
Kehendak atau hasrat yang berpusat pada kejasmanian:
Tropisme,Refleks,Instink,Automatisme,Kebiasaan,Nafsu,Keinginan,Kecenderungan,Hawa
nafsu.
2.
Kehendak atau hasrat yang berpusat pada kerohanian atau kejiwaan:
Kemauan.
A.
KEHENDAK ATAU HASRAT YANG BERPUSAT PADA KEJASMANIAN
Gejala hasrat ini berhubungan dengan gerak dan perbuatan yang
berpusat pada kejasmanian.Diantara gejala hasrat ini ada yang terdapat pada
tumbuh-tumbuhan, binatang, maupun manusia.
Ø Tropisme.
Yaitu: Gejala desakan yang menyebabkan timbulnya gerakan-gerakan ke
satu arah tertentu.Gejala tropisme terdapat pada tingkat vegetativa
(tumbuh-tumbuhan) dan animal (binatang).Misalnya:bunga menghadap arah sinar
matahari; laron terbang menyongsong sinar dan sebagainya.Tropisme terjadi kalau
mendapat perangsang dari luar semata-mata.Jadi tidak ada pendorongdari dalam
untuk tujuan tertentu.Dengan adanya jenis perangsang yang berbeda,maka tropisme
dapat dibedakan menurut jenis perangsangnya,antara lain:
· Foto-tropisme (fotos=cahaya).
Yaitu:Tropisme yang timbul karena adanya perangsang cahaya menurut
arah geraknya,foto-tropisme dapat dibedakan atas:
ü
Foto-tropisme positif.
Ialah:Gerak mengarah cahaya,misalnya:
Tumbuh-tumbuhan mengarah pada matahari,laron menyonsong sinar atau
cahaya,dan sebagainya.
ü
Foto-tropisme negatif.
Ialah:Bergerak menghindari perangsang cahaya,misalnya:
Jenis ikan laut tertentu yang selalu menjauhi sinar.
· Helio-tropisme (helios=matahari).
Yaitu:Tropisme yang timbul karena adanya perangsang
matahari.Menurut arah geraknya,helio-tropisme dapat dibedakan atas:
ü
Helio-tropisme positif.
Ialah:Bergerak mengarah matahari,misalnya:bunga matahari
ü
Helio-tropisme negatif.
Ialah:Bergerak menghindari matahari,misalnya:kelelawar.
Ø Refleks.
Yaitu: Gerak-reaksi yang tidak disadari terhadap
perangsang-perangsang, dan berlangsung diluar kemauan. Refleks ini berhubungan
gejala karsa yang rendah tingkatannya,maka refleks hanya boleh di katakan gerak
refleks,bukan perbuatan refleks.
Proses terjadinya refleks: perangsang panca indera→sel-sel syaraf
sensoris→urat syaraf motoris→reaksi. Jadi reaksi-reaksi yang ditimbulkan tidak
bersumber pada pusat susunan syaraf (otak) tanpa suatu pertimbangan.
Faedah gerak refleks:
· Melindungi
tubuh terhadap pengaruh yang buruk dari luar. Misalnya:kedipan pelupuk mata
kalau silau,waktu menyentuh benda yang panas tangan direnggutkan kembali.
· Menyempurnakan
penyesuaian alat-alat kepada situasi-situsi yang tertentu.Misalnya:refleks air
liur yang menertibkan airliur dari mulut.
Aliran behaviorisme radikal menjabarkan segenap tingkah laku
manusia itu dari refleks-refleks.Karena itu,manusia disebut sebagai “kompleks
dari macam-macam refleks” atau sebagai mesin reaksi,mesin refleks.Faktor
bakat dan sifat-sifat keturunan diabaikan saja, sebab anak manusia dianggap
sama sewaktu ia dilahirkan. Dan pendidikan dianggap maha kuasa,yaitu kuasa
“mendidik/mempengaruhi” refleks-refleks.Dia dibuat menjadi makhluk kebiasaan.
Pendidik dapat mempengaruhi refleks-refleks semau sendiri dan
sedemikian rupa, sehingga orang menjadi mesin reaksi.Dengan kata
lain,refleks-refleks itu bisa dipengaruhi dan diajar. Refleks ada yang tidak
bersyarat (otomatis,dengan sendirinya), misalnya:kedipan pelupuk mata,batuk dan
lain-lain.Dan ada yang bersyarat (terkondisionir), misalnya:refleks membela
diri dan melarikan diri dari bahaya.
Ø Instinks.
Yaitu: Kesanggupan melakukan hal-hal yang kompleks tanpa latihan
sebelumnya,terarah pada tujuan yang berarti bagi si subyek,tidak disadari dan
berlangsung secara mekanis.Atau bisa dikatakan sebagai cara-cara tingkah laku
yang dibawa sejak lahir,yang tertuju kepada pemuasan dorongan-dorongan nafsu
dan dorongan-dorongan lain.Instink ini terdapat pada hewan dan juga pada
manusia, namun fungsi peranannya tidak sama.
Instink atau naluri itu merupakan kemampuan yang ada sejak lahir. Dibimbing
oleh instinknya,binatang bertingkah laku cepat sekali dalam pemenuhan segala
kebutuhannya; umpama mencari air dan makanan, mengenali musuh, kawin, dan
lain-lain.Sama dengan refleks-refleks dengan instink manusia juga bisa
melakukan penyesuaian diri/adaptasi terhadap keadan baru.Instink itu ada pada
tingkat animal.Juga pada tingkat human ada tingkah laku instinktif,namun sudah
tidak murni instinktif lain,karena sudah dibimbing oleh norma-norma,dan si
subyek menyadari norma-norma tadi.Misalnya kegiatan mencari kawan, makan,membangun
rumah,memelihara dan mendidik anak keturunan,dll.
Bersama-sama dengan dorongan-dorongan,instink menjadi faktor
penggerak bagi segala tingkah laku atau aktifitas pada hewan dan juga
manusia;dan menjadi tenaga dinamis yang tertanam sangat dalam pada kepribadian.
Perbedaan instink pada hewan dan manusia:
· Dengan
instink,hewan dapat bergerak dimana perlu dan dimana ada kesempatan, bagi hewan
semata-mata hidupnya dikuasai oleh dorongan nafsu,namun cara-cara yang
digunakan untuk mencapai kebutuhannya tidak pernah meningkat,atau dengan kata
lain instink hewan tidak dapat meningkatkan dan mempertinggi kecakapannya.
· Dengan
instink,manusia dapat bergerak dimana perlu dan dimana ada kesempatan ,namun
manusia mempunyai kesadaran,daya pikir,perasaan,dan bermacam-macam pertimbangan
seperti: baik-buruk,hina-mulia,benar-salah-luhur-rendah. Lebih tinggi lagi
manusia mempunyai kepribadian dan kebudayaan serta cita-cita.
Ø Automatisme.
Yaitu: Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak yang berlangsung
dengan sendirinya,tidak disadari dan ada diluar kehidupan kehendak.
· Automatisme
asli.
Yaitu:Gerak otomatis yang tidak digerakkan oleh gejala
hasrat,misalnya:gerak jantung,paru-paru,usus-usus,lambung,hati,dll.
· Automatisme
latihan.
Yaitu:Gerak yang berjalan secara otomatis karena seringnya
gerak-gerak itu diulang,misalnya:berjalan,bersepeda,main piano,memetik
guitar,menggosok biola,menulis,mengetik,bercakap-cakap,dll.
Ø Kebiasaan.
Yaitu: Bentuk tingkah laku yang tetap dari usaha menyesuaikan diri
terhadap lingkungan yang mengandung unsur afektif perasaan.Atau bisa di katakan
suatu tingkah laku yang sudah distabilkan.dengan mana kebutuhan-kebutuhan
tertentu mendapatkan kepuasan karennya.Lingkungan dengan sikap yang menyetujui
ataupun menolak,juga disiplin dan pendidikan,sangat mempengaruhi
pembentukan kebiasaan.Sehubungan dengan itu,pada kebiasaan-kebiasaannya kita
mengenali seseorang;karena pada kebiasaan inilah tercermin bagian terbesar
dari kepribadiannya.
Banyak perbuatan manusia berupa kebiasaan-kebiasaan,yaitu bentuk
yang menetap dari kanalisasi dinamik pribadinya.Sebagian besar dari
kebiasaan-kebiasaan itu hanya setengah disadari,atau bahkan tidak disadari
lagi.Namun yang jelas,pada awal pembentukannya kebiasaan ini masih
disadari,berlangsung pula pertimbangan akal didalamnya,yang menjadi semakin
berkurang;dan kesadaran menjadi semakin lama semakin menipis.Lalu kebiasaan
menjadi otomatis dan tidak disadari lagi,misalnya:berjalan,naik sepeda,dll.Namun
sewaktu-waktu pertimbangan akal ini bisa ditimbulkan kembali;khususnya apabila
diperlukan untuk pengubahan atau penggantian kebiasaan yang buruk dengan
kebiasaan yang baik.
Kebisaan juga merupakan reaksi bersyarat yang komplek dan bervariasi,serta
menjadi kanalisasi dari tingkah laku.Kebiasaan menjadi produk dari
dorongan-dorongan;memberikan stabilitas dan kapasitas pada tingkah laku.Kebiasaan
diperoleh dari jalan latihan,peniruan dan ulangan-ulangan secara terus menerus.
Semula,semua latihan,peniruan dan ulangan itu berlangsung secara disadari; lambat
laun menjadi kurang disadari, untuk selanjutnya menjadi otomatis, mekanistis
tidak disadari. Kebiasaan bisa bersifat positif baik,misalnya:bangun pagi
hari,rajin bekerja,tekun,cermat,teliti,hemat,berhati-hati,dll.Namun juga
bersifat negatif buruk, misalnya:malas,penjudi,selalu
bercuriga,merokok,berlambat-lambat,dll.
Pada umumnya pembentukan kebiasaan itu dibantu oleh
refleks-refleks. Maka,refleks bersyarat itu menjadi alas dasar bagi pembentukan
kebiasaan.Pada akhirnya,kebiasaan itu berlangsung otomatis dan
mekanitis,terlepas dari pikiran dan kesadaran.Namun sewaktu-waktu pikiran dan
kesadaran bisa difungsikan lagi untuk memberikan pengarahan baru bagi
pembentukan kebiasaan baru.
Ø Nafsu.
Yaitu: Dorongan yang terdapat pada tiap-tiap manusia dan memberi
kekuatan bertindak untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang tertentu.Atau
bisa dikatakan sebagai perasaan atau kecenderung untuk memuaskan sebuah
keinginan.
Misalnya nafsu makan.Badan kita tak mungkin tumbuh dan
bertahan,jika tidak makan;ingin makan dan suka makan ini merupakan syarat
mutlak untuk hidup.Jadi nafsu makan itu tidak buruk sebagaimana halnya pula
dengan nafsu minum,tidur atau istirahat. Walaupun nafsu itu pada prinsipnya
tidak jelek,akan tetapi mungkin menimbulkan kesulitan. Jika keinginan yang saya
sebut nafsu itu dipenuhi menimbulkan kepuasan dengan rasa enak dan
senang.Adakalanya manusia lalu hanya menghiraukan keenakan dan kesenangannya
itu dan lupa akan batasnya,sehingga tidak jarang mengakibatkan kerugian
terhadap kemanusiaannya sendiri. Dan disitu terjadi perbuatan buruk.
Nafsu ada pertaliannya dengan instink,tetapi tampak keluarnya tidak
sama.Nafsu tampak keluar dalam berbagai bentuk dan cara.Adapun macam-macam
nafsu adalah:
· Nafsu
individual (perseorangan).
Misalnya: nafsu makan,nafsu bermain,nafsu bertindak,nafsu
merusak,nafsu berkelahi,nafsu berkuasa,dsb
· Nafsu sosial (kemasyarakatan).
Misalnya: nafsu meniru,nafsu kawin,nafsu berkumpul dengan orang
lain,nafsu berserikat,nafsu melindungi,nafsu mempertahankan diri,nafsu mencari
ilmu,nafsu bersujud pada tuhan.
Ø Keinginan.
Yaitu: Dorongan nafsu yang tertuju kepada suatu hal yang
kongkrit,atau nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu.
Misalnya: nafsu makan menimbulkan keinginan untuk makan
sesuatu;nafsu kegiatan menimbulkan keinginan untuk mengerjakan sesuatu,dan
sebagainya.Lawan dari keinginan adalah keseganan.
Ø Kecenderungan.
Yaitu: Keinginan-keinginan yang sering muncul dan timbul kembali.
Kecenderungan sama dengan kecondongan. Kecenderungan dapat menimbulkan dasar
kegemaran terhadap sesuatu.
Paulhan,seorang psikologi perancis,membagi kecenderungan itu sebagai
berikut:
· Kecenderungan
Vital.
Lahap,rakus,gemar minuman keras,dll
· Kecenderungan
Egoistis.
Loba,kikir,egoistik,tamak,narsistis (merasa paling
“super”),individualistis,dll
· Kecenderungan
Sosial.
Kecenderungan berkumpul dengan orang lain (persahabatan),kerukunan ,bergotong
royong,hajat untuk berbuat baik,dll
· Kecenderungan
Abstrak.
Kecenderungan abstrak ada dua,yaitu:
ü
Kecenderungan Abstrak Positive: Misalnya:gemar mengabdi pada tuhan,
patuh,adil,jujur,amanah, bertanggung jawab dll
ü
Kecenderungan Abstrak Negative:
Misalnya:bohong,munafik,menipu,mengecoh,dll.
Ø Hawa Nafsu.
Yaitu: Hasrat yang kuat yang menguasai segala-galanya,atau bisa di
sebut kecenderungan atau keinginan yang sangat kuat dan mendesak yang sedikit
banyak mempengaruhi jiwa seseorang.Dengan timbulnya hawa nafsu seakan-akan
keinginan-keinginan yang lain dikesampingkan sehingga tinggal satu keinginan
saja yag berkuasa dan bergeser dalam kesadaran.Disamping itu hawa nafsu
dicirikan dengan:
· Perasaan sangat
terpengaruh dan daya berfikir dapat dilumpuhkan.
· Biasanya hawa
nafsu disertai timbulnya kekuatan-kekuatan yang hebat.
Akibat timbulnya hawa nafsu tersebut hidup jasmani dan rohaninya
kacau dan terganggu.Hawa nafsu yang banyak muncul antara lain:judi,birahi,
nonton, minuman keras,dsb.
Macam-macam pengekang hawa nafsu:
·
Mengekang nafsu dan amarah; hal ini berarti jika kita
mudah terbawa amarah dan selalu marah terhadap sesuatu hal yang kecil dan
sepele dikatakan sebagai hal yang buruk.
·
Mengekang nafsu dari susah dan marah, karena hal yang demikian ini membawa keseluruhan didalam kemurnian
hidup.
B.
KEHENDAK ATAU HASRAT YANG BERPUSAT PADA KEROHANIAN ATAU KEJIWAAN
Di muka telah diterangkan tentang hasrat yang berpusat
pada kejasmanian,yakni berbagai dorongan yang menimbulkan gerak perbuatan,baik
yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan,hewan,dan manusia.Dalam pasal ini akan
dibicarakan gejala kehendak atau hasrat yang lain,yakni kehendak atau hasrat
yang berpusat pada kerohanian atau kejiwaan dan hanya terdapat pada manusia
saja,ialah gejala kemauan.
Kemauan adalah dorongan dari dalam yang
sadar,berdasarkan pertimbangan akal, perasaan,budi serta seluruh pribadi
seseorang yang menimbulkan kegiatan terarah pada tercapainya tujuan tertentu
yang berhubungan dengan kebutuhan hidup pribadinya.
Jadi pada kemauan itu ada kebijaksanaan akal dan wawasan,dan
juga ada kontrol persetujuan dari pusat kepribadian.Oleh kemauan,timbullah
dinamika dan aktifitas manusia yang diarahkan pada pencapaian tujuan
akhir/final.
Kemauan merupakan dorongan keinginan pada setiap
manusia untuk membentuk dan merealisasikan diri. dalam
pengertian:mengembangkan segenap bakat dan kemampuannya,serta meningkatkan
taraf kehidupan.Jelasnya,dengan kemauan kuat diri sendiri itu dijadikan “proyek”
untuk dibangun dan diselesaikan,sesuai dengan gambaran tertentu.
Ø Perbedaan antara
Kehendak,Keinginan,dan Kemauan:
·
Kehendak: merupakan dorongan hati untuk
melakukan sesuatu, tanpa dipengaruhi oleh nilai-nilai baik atau buruk. Dorongan
ini bersifat murni dari dalam diri, tanpa melibatkan atau terpengaruh orang.
·
Keinginan: dari
kata dasar ‘ingin’, menunjukkan adanya suatu kebutuhan terhadap sesuatu. Bahkan
bukan hanya kebutuhan, melainkan juga adanya dorongan untuk memuaskan (hasrat)
diri.
·
Kemauan: dorongan
untuk melakukan sesuatu karena terstimulasi (ada pengaruh) dari luar diri. Kata
ini mengindikasikan ada yang akan dilakukan sebagai reaksi atas tawaran
tertentu dari luar.
Berdasarkan penegasan tersebut di atas,maka selanjutnya akan kita
kenal ciri-ciri kemauan:
Ø Ciri-ciri gejala
kemauan sebagai berikut:
·
Gejala kemauan merupakan dorongan dari dalam yang
khusus dimiliki oleh manusia.
·
Gejala kemauan berhubungan erat dengan satu tujuan.
·
Gejala kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan
yang didasarkan atas berbagai pertimbangan.
·
Di dalam gejala kemauan terdapat sifat aktif/giat.
·
Pada perbuatan kemauan bukanlah tindakan yang bersifat
kebetulan, tetapi merupakan tindakan yang disengaja dan terarah pada
tercapainya suatu tujuan.
Kemauan yang bersumber pada dorongan-dorongan yang menimbulkan aktifitas-aktifitas mengarah
pada tercapainya tujuan,mempunyai proses yang bertingkat-tingkat.
Ø
Berikut ini dipaparkan proses kemauan:
·
Adanya Motif-Motif
Motif adalah sebab atau alasan.Kalau orang akan melakukan
sesuatu,sebelum berbuat terlebih dahulu,selalu tertanam alasan dalam hatinya.
Apa alasannya berbuat demikian? Mengapa berbuat demikian,dan sebagainya.Tanpa
alasan tertentu orang tidak akan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh, dan
kalaupun jadi berbuat, kemungkinan besar perbuatannya tidak akan menentu arah.
·
Saat Mempertimbangkan Motif-Motif
Hidup manusia memiliki banyak motif. Tiap-tiap motif mempunyai tujuan.
Karana banyaknya motif,kemudian timbullah saat mempertimbangkan motif-motif itu,
motif manakah yang diambil dan mana yang ditinggal.
·
Saat Memilih
Memilih bukan suatu pekerjaan yang mudah,karena
memilih berarti menentukan salah satu di antara banyak hal yang mempunyai arti
bagi pemilih. Pekerjaan memilih dilakukan setelah pertimbangan-pertimbangan
motif dilakukan sebaik-baiknya, dengan mengingat kemungkinan terkesannya suatu
tujuan, baik buruknya, untung-ruginya, positif dan negatifnya, berguna dan
tidaknya.
·
Memutuskan
Memutuskan merupakan langkah terakhir setelah pertimbangan motif. Keputusan
akan diikuti tindakan-tindakan nyata yang bertanggung jawab. Inilah yang
memberikan kesukaran kepada pemilih pada saat memilih dan memutuskan. Setelah
segala pertimbangan dilakukan, keputusan kemauan diambil berdasarkan
pertimbangan yang terkuat. Di dalam keputusan seolah-olah terdapat suatu
pengakuan,alasan manakah yang terkuat.
·
Melaksanakan Keputusan Kemauan
Keputusan memilih sebenarnya terletak pada perbuatan
kemauan, artinya keputusan kemauan itu tentu diiringi dengan tindakan kemauan.
Kalau keputusan kemauan itu tidak diiringi dengan perbuatan kemauan,akan
sia-sialah proses sebelumnya.Kalau keputusan kemauan sudah dilaksanakan dalam
perbuatan kemauan, maka berakhirlah proses kemauan.
Ø Hal-hal yang
Mempengaruhi Kemauan:
·
Keadaan Fisik
Pengaruh yang berhubungan dengan kondisi-kondisi
jasmani,sanggup tidaknya, mampu tidaknya,kuat tidaknya,melaksanakan keputusan
kemauan.Orang dewasa yang sadar akan dirinya biasanya dapat mengukur
kemampuannya.
·
Keadaan Materi
Yang dimaksudkan ialah
bahan-bahan,syarat-syarat,alat-alat yang dipergunakan untuk melaksanakan
keputusan kemauan.Hal ini bukan merupakan syarat utama dalam
melaksanakan,tetapi juga tidak dapat diabaikan peranannya.
·
Keadaan Psikis
Yang dimaksudkan
ialah kondisi jiwa dan mental,termasuk intelek dan kesanggupan-kesanggupan yang
lain,mampu atau tidaknya menentukan dan melaksanakan keputusan kemauan.
·
Keadaan Milieu (Lingkungan)
Yang dimaksudkan ialah apakah keputusan kemauan dapat dilaksankan dalam
lingkungan tertentu,sesuai dengan lingkungannya,apakah lingkungan
tertentu,sesuai dengan lingungannya,apakah lingkungannya dapat membantu atau
sebaliknya mala merintangi.
·
Kata Hati
Ini benar-benar peranan yang penting.Keputusan kata
hati dapat megalahkan pertimbangan-pertimbangan yang lain.Sebagai
imbanganpelaksanaan,keputusan itu ditempuh dengan sepenuh hati dan dengan
seluruh pribadinya.
Manusia; padanya ada unsur kebebasan. Semua
kecenderungan nafsunya pada hakikatnya tidak terbatas dan tanpa kekangan.Tidak
ada batas naluriah dalam nafsu erotik/seks,nafsu berkuasa dn nafsu
memiliki.Karena itu manusia harus membatasi diri,harus mengatur dan menguasi
diri sendiri supaya tidak tenggelam dalam keliaran nafsu.Dengan demikian akan
tercipta dunia manusia yang teratur,dalam mana dia dapat membatasi diri sendiri
dan meregulasi diri,yaitu:secara individual dengan kemauannya ,dan
secara kolektif dengan norama-norma sosial,konvensi hukum.Sebab semua nafsu
manusia itu merupakan inti kecenderungan manusiawi yang tidak terbatas sifatnya
dan tanpa kekangan;sehingga perlu diatur dan dikehendaki oleh kemauan.
Kemauan menjadi unifikator atau pemersatu dari
semua tingkah laku manusia dan mengkordinasikan segenap fungsi kejiwaan manjadi
bentuk kerja sama yang supel harmonis. Maka kemauan yang sehat akan menjadikan
manusia satu kesatuan yang betul-betul menyadari tujuan hidupnya dalam setiap
langka dan tingkah lakunya.Kemauan ini pada batas-batas tertentu bisa dilatih
dan dididik,misalnya dengan jalan: konsentrasi,berpuasa,
yoga,bertapa,olahraga,silat dan lain-lain.Oleh karena itu ada pendidikan
kemauan.
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dalam diri makhluk hidup bekerja tenaga-tenaga yang sedikit
banyaknya tertuju kepada suatu tujuan.Tenaga-tenaga itu sangat bersifat
menentukan terhadap tingkah laku dan perbuatannya.Tingkah laku ini pada umumnya
merupakan suatu pengarahan diri ke arah segala sesuatu yang jahat dan
merugikan.Dalam setiap usaha dan gerak psikomotoris
terdapat:pelahiran,pemakluman,pembukaan,pendesakan atau pelandaan keluar menuju
ke suatu arah yang di inginkan. Diantaranya adalah:
a)
Tenaga-tenaga yang berpusat pada kejasmanian.Diantara tenaga-tenaga
ini ada yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan,hewan,maupun manusia:
Ø Tropisme:Gejala desakan yang menyebabkan timbulnya gerakan-gerakan ke satu
arah tertentu.
Ø Refleks:Reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang-perangsang,dan
berlangsung diluar kemauan.
Ø Instink:Cara-cara tingkah laku yang dibawa sejak lahir,yang tertuju kepada
pemuasan dorongan-dorongan nafsu dan dorongan-dorongan lain.
Ø Automatisme:Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak yang berlangsung dengan
sendirinya,tidak disadari dan ada diluar kehidupan kehendak.
Ø Kebiasaan:Bentuk tingkah laku yang tetap dari usaha menyesuaikan diri
terhadap lingkungan yang mengandung unsur afektif perasaan.
Ø Nafsu:Perasaan atau kecenderung untuk memuaskan sebuah keinginan.
Ø Keinginan:Dorongan nafsu yang tertuju kepada suatu hal yang kongkrit,atau
nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu.
Ø Kecenderungan:Keinginan-keinginan yang sering muncul dan timbul kembali.
Kecenderungan sama dengan kecondongan.
Ø Hawa nafsu:Hasrat yang kuat yang menguasai segala-galanya.
b)
Tenaga-tenaga yang berpusat pada kerohanian.Tenaga-tenaga ini tidak
ada yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan melainkan hanya terdapat pada manusia:
Ø Kemauan:Dorongan untuk melakukan sesuatu karena terstimulasi (ada
pengaruh) dari luar diri.
B. Referensi
v Drs.Abu Ahmadi, Drs.M.Umar.M.A, Psikologi Umum (edisi
revisi),Penerbit: Pt.Bina Ilmu.
v Dr.Kartini Kartono, Psikologi Umum, Penerbit: Cv.Mandar
Maju.
v Prof.A.Ghazali M.A, Seri Paedagogik No:1 Ilmu Jiwa (cetakan
ke-12),Penerbit: Ganaco NV.
v Prof.I.R.Poedjawijatna,Etika Filsafat Tingkah Laku (cetakan
ke-4),Penerbit: Pt.Bina Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar